Jumat, 17 Maret 2017

Sejatinya IPNU

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) adalah organ kaderisasi NU yang keberadaannya disiapkan untuk menjadi wadah dan aktualisasi pelajar – pelajar NU. Oleh karena itu segenap gerak langkah dan “ideologi” nya berada dalam bingkai Ahl-Sunnah Wa Al-Jama’ah, atau yang kerap disebut dengan “ASWAJA”.
.
Sementara itu perubahan kembali menjadi ‘’Pelajar” pada kongres Surabaya XIV tahun 2003 dan di mantapkan pada kongres di Jakarta tahun 2006 memeiliki latar belakang futuristik, banyak kalangan terutama ditingkat Ranting atau Pimpinan Anak Cabang (PAC) keliru dalam menafsirkan arti kata pelajar.
Banyak kalangan umum menafsirkan kata pelajar adalah orang yang duduk dibangku sekolah atau yang mencari ilmu didunia formal saja..
.
Dampak perubahan dari putra ke pelajar sangat signifikan, ketika menengok ke masyarakat umum atau di tingkat Pimpinan Anak Cabang (kecamatan). Di era sekarang sangat kentara IPNU identik dengan anak pelajar, betapa tidak kepengurusan ipnu seolah – olah dikuasai atau dimonopoli oleh pelajar yang menuntut pendidikan didunia formal yang terbelenggu pada sekolah tingkatan SMP dan SMU padahal kata pelajar bisa sampai tingkat perguruan tinggi.
Akibat salah persepsi inilah IPNU sulit untuk melebarkan sayapnya dan hanya berkembang di dunia pendidikan dibawah naungan lembaga Ma’arif NU. IPNU bagaikan harimau yang kehilangan taringnya,, begitu banyak kegiatan tapi terlihat
masih masif di kalangan masyarakat umum.
Mari kita buka hati dan mata secara mendalam khususnya warga NU. Karena disinilah anak – anak bangsa diselamatkan dari arus globalisasi dan modernisasi yang merusak karakter kepribadian. Semoga sekelumit tulisan diatas menyadarkan hati bahwa IPNU adalah milik bersama, karena IPNU didirikan untuk kemaslahatan semua umat terutama kader – kader bangsa. Disinilah peran kita (masyarakat nahdliyin) yang sesungguhnya tuk meluruskan persepsi yang salah pada IPNU dimasa ini.
mari kita bersama membanngun IPNU bersama bergotongroyong lakukan kaderisasi bangun komisariat baik ditingkatan sekolah dan pesantren bahkan perguruan tinggi, hingga kita bisa buktikan kepada mereka bahwa IPNU bukanlah Organisasi kecil yang ada disekolah tapi IPNU organisasi besar yang siap berkomiten mengadakan pengkaderan ditingkat pesantren dan perguruan tinggi. (repost: ipnu.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar