potret bangsa Indonesia dalam kurun waktu lima, sepuluh bahkan dua puluh lima tahun mendatang sangat ditentukan dari kiprah para Santri atau Pelajar saat ini. maka Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) sebagai tempat berhimpunnya Pelajar dan Santri memiliki tanggung jawab besar dalam menentukan masa depan bangsa.
Saat dibangku Sekolah / Pondok Pesantren , kita selalu diingatkan bahwa “ pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan”, Baginya, hal tersebut sangat relevan saat membicarakan kiprah IPNU yang saat ini memasuki usia yang ke-63 tahun serta tanggal 22 Oktober di tetapkanya sebagai Hari Santri Nasional . Tantangan perkumpulan kalangan terpelajar dan Santri ini semakin berat seiring dengan kian banyaknya problematika remaja pelajar dan Santri , di sekitar kita , yang memang sudah di desain oleh Seglintir oknum untuk kepentingannya.
Oleh karena itu tidak ada pilihan bagi IPNU kecuali terus belajar dan mengurai persoalan tersebut demi eksistensinya di masyarakat, serta sumbangsihnya bagi agama, bangsa dan negera. Baginya keberadaan IPNU sebagai tempat berhimpunya Kalangan para Santri dan pelajar ini harus menjadi generasi bagi ketersediaan penerus perjuangan Nahdlatul Ulama,Bangsa dan negara di masa mendatang , dan itu suatu keharusan.
Inilah tugas berat yang diemban IPNU saat ini. Bahkan untuk jangkauan yang lebih luas, keberadaannya harus bisa menjamin bagi ketersediaan para tenaga profesional dengan dilandasi pemahaman keagamaan yang diwariskan para pendiri organisasi ini yakni ahlussunah waljama'ah.(repost: ipnu.or.id)
Sabtu, 18 Maret 2017
IPNU 10 tahun kedepan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar