SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA
PENYAKIT GAGAL
GINJAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE
BAYES
ABSTRAK
Penyakit
gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan
hingga pada akhirnya tidak mampu lagi bekerja sama sekali dalam
hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, dalam menjaga keseimbangan cairan zat
kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Sistem Pakar
adalah suatu program komputer yang di rancang untuk mengambil keputusan seperti
keputusan yang diambil oleh seseorang atau beberapa orang pakar. Menurut
Marimin (1992), Sistem Pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang
menggunakan ilmu, fakta dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh
tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Adapun tujuan yang akan dicapai
adalah untuk membuat aplikasi sistem pakar yang berguna sebagai alat bantu untuk
mendapatkan informasi dan dugaan awal dalam mendiagnosa penyakit gagal ginjal.
Hasil dalam penelitian ini adalah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal
ginjal dengan menggunakan metode bayes dapat menyelesaikan masalah diagnosis
penyakit gagal ginjal, karena dapat memberikan hasil diagnosis dengan nilai
probabilitas kemunculan setiap jenis penyakit.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penyakit
gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami
penurunan hingga pada akhirnya tidak mampu lagi bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, dalam menjaga keseimbangan cairan zat
kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit
serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri.
Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih
pada kaum lanjut usia.Gagal ginjal akut jika dilakukan pengobatan yang tepat,
akan dapat disembuhkan. Sedangkan gagal ginjal kronik tidak dapat disembuhkan,
dan harus menjalani pengobatan seumur hidup.
Penyebab
gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh peristiwa yang terjadi secara akut,
seperti penyumbatan total saluran ginjal oleh batu, kekurangan cairan pada
diare yang tidak segera diatasi dan kekurangan darah pada luka dan operasi,
infeksi berat serta keracunan obat dan zat kimia tertentu. Bila tidak ditangani
dengan baik gagal ginjal akut ini akan berubah menjadi gagal ginjal kronik
permanen.
Sistem Pakar
adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti
keputusan yang diambil oleh seseorang atau beberapa orang pakar. Menurut
Marimin (1992), Sistem Pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan
ilmu, fakta dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam
bidang yang bersangkutan. Metode Bayes merupakan metode yang baik didalam mesin
pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas
bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes juga merupakan suatu metode untuk menghasilkan
estimasi parameter dengan menggabungkan informasi dari sampel dan informasi
lain yang telah tersedia sebelumnya. Keunggulan utama dalam penggunaan Metode
Bayes adalah penyederhanaan dari cara klasik yang penuh dengan integral untuk
memperoleh model marginal. Disamping itu, Metode Bayes memberikan hasil pendugaan
yang lebih baik daripada pendugaan dalam metode klasik. Karena dalam didalam
metode klasik dalam pendugaan parameternya hanya berdasarkan informasi dari data
sampel, dimana ukuran sampel sangat berpengaruh terhadap hasil pendugaan. Dalam
Metode Bayes selain menggunakan informasi dari data sampel juga di
pertimbangkan informasi dari sebaran prior untuk mendapatkan sebaran posterior,
sehingga hasil pendugaan dalam Metode Bayes akan jauh lebih baik.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian-uraian di atas, maka dapat dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
mengetahui jenis penyakit gagal ginjal yang diderita berdasarkan gejala dari
penyakit gagal ginjal?
2. Bagaimana
menerapkan metode bayes untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal?
3. Bagaimana
merancang program aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal
dengan menerapkan metode Bayes ?
2. Landasan Teori
2.1 Kecerdasan Buatan
Kecerdasan
buatan (Artificial Intelligence) adalah suatu bidang ilmu komputer yang
mendayagunakan komputer sehingga dapat berprilaku cerdas (T.Sutojo, Vincent
Suhartono 2011: 1). Kecerdasan buatan meyelesaikan permasalahan dengan
mendayagunakan komputer untuk memecahkan masalah yang kompleks dengan cara
mengikuti proses penalaran manusia. Kecerdasan buatan memiliki tujuan untuk menciptakan
komputer yang lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan, dan membuat mesin yang
lebih berguna. Dorongan utama dari kecerdasan buatan adalah mengembangkan
fungsi normal komputer yang digabungkan dengan kecerdasan manusia, seperti member
alasan, menarik kesimpulan, belajar dan memecahkan masalah. Teknologi
kecerdasan buatan dipelajari dalam beberapa bidang, seperti : Robotika dan
Sistem Sensor, Penglihatan Komputer (Computer Vision), Sistem Saraf Tiruan
(Artificial Neural System), Agen Cerdas (Intelligent Agent), Pengenalan Suara
(Speech Recognition), permainan (Game Playing) dan Sistem Pakar (Expert System).
2.2 Sistem Pakar
Menurut Salah
satu teknik kecerdasan buatan yang menirukan proses penalaran manusia adalah
Sistem Pakar. Secara umum, Sistem Pakar (expert system) adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli Sistem Pakar yang baik dirancang
agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja para
ahli.
Dengan
Sistem Pakar ini, orang awam juga dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit
yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para
ahli, Sistem Pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang
sangat berpengalaman.
2.2.1 Ciri – Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar
merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan
oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik
(khusus), disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada
pengetahuan sehingga umumnya sistem pakar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2. Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
4. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau
menghapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya.
5. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang
sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.
2.3 Penyakit Gagal Ginjal
Penyakit
gagal ginjal disebabkan oleh fungsi organ ginjal yang mengalami penurunan,
sehingga tidak dapat menyaring pembuangan elektrolit tubuh. Selain itu, organ
ini juga tidak dapat menjaga keseimbangan antara cairan dan zat kimia tubuh, seperti
sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
2.3.1 Gagal Ginjal
Ginjal
(renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk menyaring dan
membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga keseimbangan cairan
serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium) dalam darah. Ginjal
juga memproduksi bentuk aktif dari vitamin D yang mengatur penyerapan kalsium
dan fosfor dari makanan sehingga membuat tulang menjadi kuat. Selain itu ginjal
memproduksi hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang untuk
memproduksi sel darah merah, serta renin yang berfungsi mengatur volume darah
dan tekanan darah.
2.3.2 Penyebab Penyakit Gagal Ginjal
Selain
hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada banyak faktor penyebab
penyakit gagal ginjal. Berikut beberapa penyebab penyakit gagal ginjal secara
umum, antara lain :
1.
Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
2. Penyakit
peradangan (glomerulonefritis)
3. Penyakit
vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
4. Gangguan
jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nodusa, sklerosis sitemik)
5. Penyakit
kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal)
6.
Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)
7. Nefropati toksik
8. Nefropati obstruktif (batu
saluran kemih).
2.4 Metode Bayes
Metode Bayes
merupakan metode yang baik didalam mesin pembelajaran berdasarkan data training,
dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes juga
merupakan suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter dengan menggabungkan
informasi dari sampel dan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya. Keunggulan
utama dalam penggunaan Metode Bayes adalah penyederhanaan dari cara klasik yang
penuh dengan integral untuk memperoleh model marginal.
2.4.1 Probabilitas dan Metode Bayes
Probabilitas
Bayes merupakan salah satu cara yang baik untuk mengatasi ketidakpastian data
dengan menggunakan formula bayes yang dinyatakan dengan rumus :
Keterangan :
P(H | E) : probabilitas hipotesis H jika diberikan
evidence E
P(E | H) : probabilitas munculnya evidence apapun
P(E) : probabilitas evidence E
Dalam bidang
kedokteran teorema Bayes sudah dikenal tapi teorema ini lebih banyak diterapkan
dalam logika kedokteran modern (Cutler: 1991).Teorema ini lebih banyak
diterapkan pada hal-hal yang berkenaan dengan probabilitas serta kemungkinan
dari penyakit dan gejala-gejala yang berkaitan.
3. Analisa
3.1 Perhitungan Dengan Teorema Bayes
Secara umum
teorema Bayes dengan E kejadian dan Hipotesis H dapat dituliskan dalam bentuk :
Teorema
Bayes dapat dikembangkan jika setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis kemudian
muncul lebih daris satu evidence.
Dalam hal
ini maka persamaan nya akan
menjadi: P (H |E,e) = P(H | E)
Keterangan : e : evidence lama E : evidence baru
P(H | E,e) :
probabilitas hipotesis H benar jika muncul evidence baru E dari evidence baru E
dari evidence lama e.
P(H | E) : probabilitas hipotesis H benar jika
diberikan evidence E.
P(e | E,H) : kaitan antar e dan E jika hipotesis H benar.
P(e | E) :
kaitan antara e dan E tanpa memandang hipotesis apapun. Berikut ini adalah contoh
penghitungan probabilitas menggunakan probabilitas Bayes:
Probabilitas terkena penyakit
bronkhitis khronika apabila mengalami batuk lebih dari 4 minggu. P(bronchitis
khronika |batuk lebih dari 4 minggu) = 0,13 Terdapat gejala baru, yaitu batuk
berdarah dalam 3 bulan terkahir, probabilitas terkena penyakit bronchitis
khronika apabila mengalami batuk berdarah dalam 3 bulan terakhir. P(bronchitis
khronika | batuk darah dalam 3 bulan terakhir) = 0,4 Keterkaitan antara adanya
gejala batuk lebih dari 4 minggu dan batuk darah dalam 3 bulan terkahir apabila
seseorang menderita bronchitis khronika adalah 0,33. Keterkaitan antara adanya
gejala batuk lebih dari 3 minggu dan batuk darah dalam 3 bulan terakhir tanpa
memperhatikan penyakit yang diderita adalah 0,15, maka:
A = batuk darah dalam 3 bulan terakhir
B = batuk lebih dari 4 minggu
H = bronchitis khronika
P(H |A,B) = P(H | A) x = 0,4 x
4. Penutup
Berdasarkan
pengembangan yang telah dilakukan selama proses perancangan hingga implementasi
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginja l dengan menggunakan Metode
Bayes, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi
sistem pakar ini memudahkan userdalam proses melakukan konsultasi, karena dalam
rekam medis rumah sakit cocok dengan perhitungan sistem. Pengembangan sistem
pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal dapat berhasil dengan baik, yaitu
mampu menghasilkan jawaban yang dibutuhkan oleh pengguna umum (pasien).
2. Sistem dapat
mengeluarkan hasil perhitungan valid yang sama dengan perhitungan manual,
sehingga proses diagnosa penyakit gagal ginjal dapat dilakukan dengan cepat dan
akurat.
3. Sistem pakar
memiliki tampilan (interface) yang menarik dan mudah digunakan, karena banyak
pengguna yang menilai baik dan sangat setuju dengan tampilan (interface)
sistem, sehingga masyarakat awam dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan mudah
untuk mengetahui jenis penyakit gagal ginjal yang diderita.
4.2 Saran
Penelitian
yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan. Oleh
karena itu, untuk kebaikan pengembangan sistem lebih lanjut, maka penulis
menyarankan beberapa hal diantaranya :
1. Dikarenakan
ilmu pengetahuan terus berkembang dan ditemukannya hal-hal baru maka basis
pengetahuan dan basis aturan sistem pakar ini perlu di-update atau ditambah,
sehingga data-data yang ada menjadi lebih lengkap dan kompleks.
2. Interface (tampilan)
sistem pakar yang dibangun masih tampak sederhana, sehingga dapat dikembangkan
lebih menarik dengan dilengkapi multimedia (suara dan gambar) maupun animasi.
Daftar Pustaka
Ø Muhammad
Arhami, Konsep Dasar Sistem Pakar, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005
Ø http://www.scribd.com/doc/89963317/Pengertian-Diagnosis/
Ø http://artikesehatan.wordpress.com/gagal-gi
Oleh: ARIF BUDIMAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar